Tips Mengatasi Baby Blues Pasca Melahirkan

Advertisements

Penulis : Nelly Tridinanti, M.Psi., Psikologi

Salah satu fitrah seorang wanita adalah menjadi seorang ibu. Sebelum menjadi seorang ibu tentu akan melewati beberapa tahap yang tidak mudah. Melahirkan merupakan proses yang tidak mudah bagi seorang wanita. Menahan rasa sakit bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya.

Tidak hanya sampai di situ, setelah bayi dilahirkan seorang wanita akan dihadapkan dengan kondisi atau keadaan yang selama ini mungkin belum pernah dialami. Mulai dari rutinitas baru yang berat dan melelahkan. Mulai bayi bangun tidur, menyusui bayi, menenangkan bayi yang rewel, bayi yang sulit tidur dan lain-lain.

Diantara banyaknya rutinitas baru tersebut dan ditambah dengan sederet masalah-masalah lainnya tidak sedikit diantara ibu-ibu muda mengalami baby blues pasca melahirkan.
Adapun angka kejadian baby blues atau postpartum blues di asia cukup tinggi dan bervariasi 26-85%, sedangkan di indonesia angka kejadian Baby blues antara 50-70% (Munawaroh, 2008) Baby blues syndrom atau postpartum blues merupakan gangguan suasana hati yang dialami ibu setelah melahirkan atau lebih spesifiknya suasana hati yang dimaksud adalah kesedihan atau kemurungan, biasanya muncul sementara waktu yaitu dua hari sampai 3 minggu sejak kelahiran bayi (Marmi, 2012). Walau munculnya baby blues hanya sementara waktu akan tetapi akan berdampak sangat membahayakan jika dibiarkan/tidak segera ditangani dan dapat menimbulkan gangguan yang lebih berat lagi seperti depresi pasca persalinan.

Berbagai macam penyebab terjadinya baby blues, diantaranya kurangnya kesiapan kehamilan, kurangnya dukungan dari keluarga dan jenis persalinan yang dilakukan.
Menurut (Makkar, 2018) gejala Baby Blues berupa suasana hati yang labil seperti mudah marah, menangis, cemas pada hal yang tidak wajar, gangguan tidur (sulit tidur/hipersomnia) dan gangguan makan.

Jika mengalami beberapa gejala di atas, berikut tips/cara mengatasinya :

1. Berpikir Positif
Berpikir merupakan proses yang sangat mempengaruhi banyak hal, diantaranya adalah dapat mempengaruhi emosi dan perilaku manusia. Mulailah dengan berpikir positif baik tentang kondisi dan keadaan yang sedang kita alami. menerima kondisi bayi dan memaknai secara positif setiap apapun yang terjadi terlepas dari sesuai atau tidaknya kondisi tersebut pada diri kita.

2. Pola hidup sehat. Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan cara tidur yang cukup, rutin berolahraga dan makan makanan yang sehat.

3. Fokus pada perkembangan bayi, bukan komentar orang lain.
Banyak sekali kita temui di lingkungan kita bahkan keluarga kita sendiri tentang komentar-komentar yang membandingkan atau memojokkan kita mengenai kondisi perkembangan bayi kita. Fokus saja pada perkembangan bayi tak perlu memikirkan komentar orang lain yang membanding-bandingkan, terima kondisi anda dan bayi anda, Jauhi orang-orang yang membuat anda semakin terpuruk dan jalin hubungan dengan orang yang memberikan efek positif pada anda.

4. Berbagi pengalaman/cerita. Pada saat menjadi ibu baru, kita biasanya dihadapkan dengan masalah masalah baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Sebaiknya kita memiliki teman, sahabat atau saudara yang bisa diajak sharing/berbagi pengalaman. Hal ini dilakukan agar kita bisa memiliki pandangan/pendapat/ilmu baru yang belum kita ketahui.

5. Ungkapkan perasaan.
Saat dihadapkan dengan kesibukan/rutinitas yang melelahkan, anda bisa mengungkapkan perasaan lelah pada suami. Jelaskan pada suami apa yang anda rasakan, kemudian kompromikan hal yang mungkin bisa meringankan beban anda atau membagi pekerjaan yang bisa dikerjakan juga oleh suami.

6. Istirahat, salah satu penyebab terjadinya baby blues adalah rasa lelah. Rutinitas dan aktivitas baru yang dijalankan seorang ibu seperti tidak ada habisnya membuat ibu kelelahan. Oleh sebab itu sebisa mungkin ibu mencari sela waktu untuk beristirahat meski hanya sebentar. Fokus utama anda adalah diri anda dan bayi anda, untuk pekerjaan rumah ataupun sejenisnya tidak perlu terlalu dipikirkan. Usahakan untuk memberi pengertian pada suami ataupun keluarga mengenai kondisi yang anda rasakan. Istirahat tidak hanya dengan tidur, tapi bisa dengan duduk santai sambil mendengarkan musik, memakan makanan kesukaan dan menikmati udara segar diluar rumah.

__Terbit pada
30 Agustus 2023
__Kategori
Opini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *